Khotbah Hari Kematian Tuhan Yesus
DunamisSunday Live Service 8hb Ogos 2021 di Glory Dome | Perkhidmatan Langsung Ahad Dunamis 8 Ogos 2021 di Glory Dome bersama Pastor Paul Enenche
KhotbahJumat Agung, Peringatan Hari Kematian Tuhan Yesus, 10 April 2020 . admin Rabu, 08 April 2020 12:24 WIB . ist. Pdt Dr Robin Butarbutar. Khotbah kita pada hari ini didasarkan pada Matius 27: 45-56, teks yang menarasikan penderitaan Yesus yang sangat tragis di kayu salib. Yesus sampai menjerit dengan suara besar (Yunani: phone megale
Tentangmati di Taman Getsemani, Yesus berdoa agar cawan kematian itu akan berlalu dari-Nya malam itu sehingga Ia bisa hidup untuk mati di kayu salib pada hari berikutnya. Alkitab mengatakan bahwa "Ia telah didengarkan"! Allah menjawab doa-Nya (ibid.). Pandanglah penderitaan Anak Allah Rintihan, erangan, peluh darah!
Padakisah kebangkitan Yesus, Injil Lukas mengisahkan keraguan para murid Tuhan Yesus yang mendengarkan berita kebangkitan Tuhan Yesus dari para perempuan yang menyaksikan peristiwa kebangkitan itu. Para murid lupa dengan perkataan Tuhan Yesus bahwa Dia akan menderita sengsara, mati, dan bangkit kembali pada hari yang ketiga.
Adadua bagian dalam bacaan misa hari ini untuk bahan khotbah Minggu 26 Juni 2022 ini. Pertama adalah Yesus dan orang Samaria dan yang kedua adalah hal mengikuti Yesus. Baca Juga: Dewan Minta Pemda KBB Hitung Ulang Jumlah Honorer yang Bakal Dihapus. Ketika Yesus dan para muridNya memasuki sebuah perkampungan, ada orang berkata kepada Yesus
Yesusmati di atas kayu salib bagi kita, tetapi kita tidak menyembah Juruselamat yang mati. Tubuh Tuhan kita diturunkan dari kayu salib dan dikuburkan, kemudian pada hari yang ketiga Dia muncul kembali dalam tubuh-Nya yang dimuliakan. Salib memberikan gambaran yang menyeluruh kepada kita, yakni tentang kematian penebusan Tuhan untuk membayar
TuhanYesus berkata, "Namun demikian, Aku mencela engkau." yang diuji kemurniannya dengan api sehingga kamu memperoleh puji-pujian dan kemuliaan dan kehormatan pada hari Yesus Kristus menyatakan diri-Nya" (1 Petrus 1:6-7).60 Tema Khotbah : Berterima kasih kepada Tuhan Tanggal : 22 September 2013 Nats : Filipi 4:14-23 Tujuan
Jikakita tidak mau keliar dari jebakan tersebut, maka dosa itu akan terus berputar seperti rotasi. Kita akan mengalami kekosongan di dalam kematian kekal. Kita adalah domab yang hilang, namun Yesus datang sebagai gembala yang baik. #2 Sejatinya manusia dikasihi Tuhan. Tuhan tidak melambaikan tangannya lalu berkata, " Well. Aku memaafkanmu
NEWDIMENSION Ulangan 28:13-14 "TUHAN akan mengangkat engkau menjadi kepala dan bukan menjadi ekor, engkau akan tetap naik dan bukan turun, apabila engkau mendengarkan perintah TUHAN, Allahmu, yang kusampaikan pada hari ini kaulakukan dengan setia, dan apabila engkau tidak menyimpang ke kanan atau ke kiri dari segala perintah yang kuberikan kepadamu pada hari ini, dengan mengikuti allah lain
owy0g. LENGKONG, - Berikut renungan Hari Kenaikan Tuhan Yesus Kamis, 26 Mei 2022 tentang mengapa Dia harus naik ke Surga? Untuk renungan Katolik tentang Kenaikan Yesus Kristus Tuhan ini kita berpatokan kepada sebuah pertanyaan, mengapa Yesus harus naik ke surga? Bukankah Dia adalah penyelamat yang akan menyelamatkan manusia dari dosa, menyelamatkan manusia dari kuasa si jahat dan menolong manusia di bumi ini? Baca Juga 13 Link Download Twibbon Kenaikan Tuhan Yesus 2022, Isa Almasih Diangkat ke Surga Sebuah renungan penting bagi kita adalah ada pesan dan makna yang sangatlah mendalam atas peristiwa kebangkitan Tuhan Yesus ke Surga. Tentang kenaikan Tuhan merupakan sebuah misteri ilahi yang mana peristiwa itu secara nyata disaksikan oleh para muridNya yang mana Dia naik dan terangkat ke surga. Jika kita telaah dalam injil harian sejak masa paskah ini dalam injil Yohanes disana dilakukan secara jelas dan terus menerus akan semua peristiwa pasca kebangkitan Yesus dari Kubur atau yang sering kita sebut sebagai pesta paskah. Baca Juga 11 Ucapan Hari Raya Kenaikan Isa Almasih 26 Mei 2022, Yesus Diangkat ke Surga Ada pesan serta nasehat yang begitu banyak yang Yesus sampaikan kepada para muridNya. Berikut renungan Hari Kenaikan Tuhan Yesus Kamis, 26 Mei 2022 mengapa Dia harus naik ke Surga. Merupakan sebuah pertanyaan yang menyertai kita dalam merayakan pesta ini dan itu harus dijawab dari sisi makna kenaikan sang Isa Al-Masih ke surga. Pertama, Yesus naik ke surga supaya Dia menyediakan tempat dan kita bisa menempatinya kelak usai kita beralih dari dunia fana ini. Baca Juga Hari Kenaikan Isa Almasih 26 Mei 2022, Ini Pesan dan Pernyataan Yesus Sebelum Naik Ke Surga Bahwasannya manusia akan mati dan akan pergi meninggalkan dunia ini dan kembali kepada sang khalik. Kematian merupakan sesuatu yang pasti. Kita sendiri tidak dapat menghela dari sebuah peristiwa kematian. Terkini
Evanindo Agama Tuesday, 24 May 2022, 0910 WIB Pada tahun 2022, memperingati turunnya Roh Kudus untuk perayaan hari Kenaikan Isa Almasih atau Yesus Kristus ke surga pada hari ke-40 setelah Kebangkitan-Nya akan jatuh pada Kamis tanggal 26 Mei 2022. Hari Kenaikan Yesus selalu jatuh pada hari Kamis, 40 hari setelah Hari Paskah/Kebangkitan Yesus yang selalu jatuh pada hari Minggu, atau 10 hari sebelum Hari Pentakosta/Hari Pencurahan Roh Kudus, yang juga selalu jatuh pada hari Minggu. Hari kenaikan Tuhan Yesus ke surga adalah Hari Raya Kristen yang sangat penting untuk kita peringati, sebab hari kenaikanNya tersebut adalah bagian integral dari siklus hidup dan pelayanan Tuhan Yesus. Sebagimana dilansir dari situs Renungan Harian Katolik, bacaan liturgi pada Hari Raya Kenaikan Tuhan, Kamis tanggal 26 Mei 2022 adalah sebagai berikut, Bacaan Pertama Kisah Para Rasul 11-11, Mazmur Tanggapan Mazmur 472-3,6-7,8-9, Bacaan Kedua Efesus 117-23, Bacaan Injil Lukas 2446-53 serta warna liturgi adalah putih. Perayaan Kenaikan Tuhan merupakan peringatan Kenaikan Yesus ke surga. Hari tersebut merupakan salah satu perayaan ekumenis dirayakan secara universal dari gereja-gereja Kristen. Hari Kenaikan secara tradisional dirayakan pada hari Kamis, hari keempatpuluh setelah Paskah sesuai dengan Kisah Para Rasul 13, meskipun beberapa denominasi Kristen memindahkan perayaan tersebut pada hari Minggu berikutnya. Hari Kenaikan Yesus Kristus ke surga tidak dirayakan semeriah Hari Natal maupun hari peringatan-peringatan lainnya. Meskipun demikian, Hari Kenaikan Isa Almasih atau Kenaikan Yesus Kristus ke surga ini juga merupakan momen penting bagi umat Katolik. Empat puluh hari setelah kebangkitan-Nya, Yesus dan murid-murid-Nya pergi ke Bukit Zaitun, dekat Yerusalem. Disana Yesus berjanji kepada pengikut-pengikut-Nya bahwa mereka akan menerima Roh Kudus. Ia menyuruh mereka untuk tetap tinggal di Yerusalem sampai Roh Kudus turun atas mereka. Kemudian Yesus memberkati mereka dan kemudian naik ke surga. Peristiwa kenaikan Yesus ini dikisahkan di Lukas 2450-51 dan Kisah Para Rasul 19-11. Lukas menuliskan bahwa kenaikan Tuhan Yesus tersebut merupakan satu kesatuan dengan kematian dan kebangkitanNya. Hal itulah yang ditulisnya, menjadi latar belakang dari kisah kenaikan tersebut. Lukas tidak hanya menulis penderitaan, kematian dan kebangkitan Yesus, tetapi sampai pada hari Ia terangkat. Kepada muridnya dan kepada kita semua Yesus telah membuktikan bahwa Ia hidup. Selama 40 hari lamanya Yesus menampakan diri didepan murid-muridnya dan berbicara mengenai kerajaan Allah. Selain itu, Yesus juga membuktikan bahwa Ia telah bangkit karena hanya orang yang telah bangkit yang dapat masuk ke surga. Tanpa kebangkitan tidak akan ada kenaikan. Yesus bukan saja bangkit dari kubur, sesuatu yang belum dimiliki oleh pendiri-pendiri agama lain. Tapi lebih dari situ, Dia juga telah naik ke surga. Tidak hanya itu, di dalam ayat 9 kita membaca “Sesudah Ia mengatakan demikian, terangkatlah Ia disaksikan oleh mereka, dan awan menutupNya dari pandangan mereka”. Jadi, kita membaca bahwa Tuhan Yesus terangkat “sesudah Ia mengatakan demikian”. Mengatakan apa? Jawaban tersebut ada pada ayat 8 “Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi Saksiku di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi." Dengan perkataan lain, pesan atau perintah terakhir yang diberikan oleh Tuhan Yesus sebelum kenaikanNya ke surga adalah agar menjadi saksiNya. Dengan jelas, tertulis di Alkitab, bahwa kenaikan Yesus itu secara sungguh-sungguh terjadi apa adanya, dengan tubuh fisik-Nya kembali ke surga. Dia naik dari tanah secara perlahan-lahan dan terlihat jelas; disaksikan oleh banyak orang. Murid-murid yang sedang menatap ke langit berusaha melihat Yesus naik ke surga, sampai awan menutupi Dia dari pandangan mereka. Dua malaikat muncul dan berjanji bahwa Yesus Kristus akan kembali “sama seperti ketika kamu melihat-Nya naik ke surga” Kis 111. Hari Kenaikan Yesus Kristus ke surga mengingatkan kembali tentang misi kita sebagai umat Katolik di dunia ini, mewartakan kerajaan Allah. Terkadang kita terlena akan indahnya kehidupan duniawi sehingga melupakan kewajiban kita sebagai umat Katolik. Dengan adanya hari peringatan ini, kiranya kita kembali sadar dan membenahi kehidupan rohani dan spiritualitas kita masing-masing. harikenaikanisaalmasih Disclaimer Retizen adalah Blog Republika Netizen untuk menyampaikan gagasan, informasi, dan pemikiran terkait berbagai hal. Semua pengisi Blog Retizen atau Retizener bertanggung jawab penuh atas isi, foto, gambar, video, dan grafik yang dibuat dan dipublished di Blog Retizen. Retizener dalam menulis konten harus memenuhi kaidah dan hukum yang berlaku UU Pers, UU ITE, dan KUHP. Konten yang ditulis juga harus memenuhi prinsip Jurnalistik meliputi faktual, valid, verifikasi, cek dan ricek serta kredibel. Berita Terkait Terpopuler di Agama Terpopuler Tulisan Terpilih
Ilustrasi khotbah makna Jumat Agung. Foto UnsplashKhotbah Makna Jumat Agungilustrasi berdoa di gereja pada Jumat Agung. Foto PixabayKepolosan Yesus dan kesalahan manusia. Semua orang sepertinya tahu bahwa Yesus tidak bersalah dan mereka juga menyadari kesalahan mereka ini adalah tentang kematian yang tidak bersalah untuk yang bersalah. Jadi pertama kita harus mengerti bahwa Yesus tidak bersalah dan kedua kita harus mengerti bahwa kita bersalah. Dan akhirnya, kita harus memahami apa artinya orang yang tidak bersalah akan mati untuk yang tidak bersalah. Sekilas tentang kehidupan Yesus mengungkapkan bahwa dia tidak berdosa. Sejak usia dua belas tahun Kitab Suci memberitahu kita bahwa Yesus "dipenuhi dengan hikmat dan perkenanan Allah ada padanya."Setan sendiri tidak dapat membuat Yesus berbuat dosa, bahkan dengan pencobaan-pencobaannya yang satu pun dari Injil melaporkan kesalahan apa pun di pihak Yesus. Dan kepada orang-orang Yahudi yang menentangnya, Yesus mengajukan pertanyaan ini, "Siapakah di antara kamu yang meyakinkan aku akan dosa?" dan dia tidak mendapat tidak menemukan kesalahan dalam diri Yesus. Herodes tampaknya tidak menemukan kesalahan pada Yesus. Penjahat di kayu salib tahu bahwa Yesus tidak layak untuk Korintus 521, ''Demi kita, Ia membuatnya menjadi dosa yang tidak mengenal dosa."Ibrani 415, dalam berbicara tentang Yesus, imam besar kita, "Karena kita tidak mempunyai imam besar yang tidak dapat bersimpati dengan kelemahan kita, tetapi dia yang dalam segala hal telah dicobai seperti kita, namun tanpa dosa." Ilustrasi gereja. Foto PixabayKita telah melihat surat-surat Yesus kepada ketujuh gereja di Asia Kecil dalam Kitab Wahyu. Setiap surat berisi tiga elemen dasar pujian atas kesetiaan mereka, teguran atas ketidaksetiaan mereka dalam beberapa kasus, dan janji bagi mereka yang bertahan. Pujian, teguran, dan kepada jemaat di Laodikia tidak memuat pujian. Yesus tidak memiliki sesuatu yang membesarkan hati untuk dikatakan. Sementara gereja-gereja lain setidaknya sebagian setia kepada Yesus di kota-kota mereka, gereja ini sepenuhnya berasimilasi dengan budaya kota mereka. Yesus telah datang untuk menyelamatkan hubungan itu. Dia datang untuk melakukan percakapan Jumat Agung—sebuah datang dengan wawasan yang benar-benar benar "Tuliskan kepada malaikat gereja di Laodikia Inilah perkataan Amin, saksi yang setia dan benar, penguasa ciptaan Allah" Wahyu 314. Yesus datang dengan kasih yang dalam "Orang-orang yang kukasihi, Aku menegur dan menghajar. Karena itu bersungguh-sungguhlah dan bertobatlah" ayat 19.Seperti apa percakapan dengan seseorang yang mengetahui kebenaran tentang kita dan pada saat yang sama mencintai kita? Itu adalah percakapan Jumat Agung yang mengubah hidup, menyelamatkan hubungan. Terkadang Jumat Agung terasa berat karena apa yang harus kita lihat—Yesus di Kayu Salib. Jumat Agung mungkin sulit karena apa yang harus kita dengar. Air mata dan kebenaran mungkin keluar. Dan kita mungkin kembali ke cinta pertama kita."Aku tahu perbuatanmu, bahwa kamu tidak dingin atau panas. Aku ingin kamu salah satu atau yang lain! Jadi, karena kamu suam-suam kuku—tidak panas atau dingin—aku akan memuntahkanmu dari mulutku" ay. 15-16.Di sini Yesus mendiagnosa kondisi rohani yang sebenarnya dari gereja di Laodikia. Dia telah mengamati hidup mereka, kata-kata mereka, hubungan mereka, sikap mereka, kehidupan doa mereka, selera mereka, imajinasi mereka, kehidupan publik mereka, aliran uang mereka, dan dia menyimpulkan "Kamu seperti air suam-suam kuku. Dan sebenarnya , hidupmu membuatku jijik; pilihanmu membuatku ingin muntah dan muntah. Kondisi spiritualmu membuat perutku mual." Bisakah Juruselamat yang pengasih mengatakan ini? Hanya Juruselamat yang pengasih yang dapat mengatakan berharap umat Kristen Laodikia dingin atau panas. Apa maksudnya? Nah, metafora itu ambigu. Mungkin maksudnya adalah lebih baik bagi seseorang untuk langsung menolaknya—menjadi dingin—daripada berpura-pura mencintainya dengan cara yang suam-suam kuku. Ada sesuatu yang bisa dikatakan untuk ini. Tapi dia juga bisa mengacu pada persediaan air di tidak memiliki persediaan air alami dan harus menyalurkan semua air mereka melalui pipa. Pasokan air dingin datang dari Kolose, 11 mil ke timur. Air dingin ini menyegarkan untuk diminum. Pasokan air panas mereka berasal dari mata air panas di Hierapolis, enam mil ke utara. Air panasnya bisa mencapai 95 derajat dan memiliki dampak penyembuhan dan yang terjadi jika Anda harus menyalurkan air dingin atau air panas dari jarak bermil-mil jauhnya? Sepanjang jalan, dibutuhkan suhu hari itu. Pada saat mencapai Anda, tidak cukup dingin untuk diminum, dan tidak cukup panas untuk sembuh. Air telah berasimilasi dengan udara di sekitarnya. Air dingin tidak menyegarkan lagi; air panas tidak menenangkan lagi."Aku tahu perbuatanmu," kata Yesus, "bahwa kamu tidak dingin atau panas." Mereka telah benar-benar berasimilasi dengan iklim lokal mereka dan bukan merupakan sumber penyegaran bagi yang lelah secara spiritual maupun penyembuhan bagi yang sakit secara 2745Dalam rangka memperingati hari Kesengsaraan Tuhan kita Yesus Kristus, khususnya seminggu terakhir ini, secara pribadi kembali saya merenungkan apa yang Tuhan Yesus telah perbuat bagi saya. Dengan penuh beban saya ingin membagikan kepada kita apa yang saya peroleh melalui perenungan satu ayat, yakni Matius 2745. Sebuah ayat yang begitu menarik perhatian saya, “Mulai dari jam dua belas kegelapan meliputi seluruh daerah itu sampai jam tiga.” Dalam teks bahasa Yunani kata “daerah” yang dipakai itu adalah “ge” yang bisa berarti land atau negeri; juga bisa berarti earth atau bumi. Jadi, “Mulai dari jam dua belas kegel¬apan meliputi seluruh bumi itu sampai jam tiga.”Ada pengajaran-pengajaran penting yang boleh kita timba dalam peristiwa kegelapan selama tiga jam itu. Saya rindu membicarakan dua hal dalam peristiwa kegel¬apan yang menaku¬tkan observasi objektif, sesungguhnya kegelapan merupakan fenomena alamiah yang terjadi di muka bumi ini. Namun sepanjang sejarah umat manusia, sejak penciptaan Allah atas langit dan bumi ini, tidak dapat dipungkiri bahwa kegelapan yang meliputi bumi pada siang hari pukul hingga pukul tiga adalah tidak pernah terjadi. Bagi saya, kegelapan selama tiga jam itu merupakan suatu mukjizat. Mukjizat ini terjadi sebagai deklarasi tindakan kehendak Allah yang independen atas alam semesta Tuhan menciptakan langit dan bumi dengan urutan siang dan malam, namun pada hari itu dalam peristiwa penting tersebut Ia telah sisipkan kegelapan pekat pada siang hari. Suatu kejadian yang tidak biasa. Suatu mukjizat besar yang terjadi pada saat kesengsaraan adalah suatu hal yang biasa, lumrah bagi manusia. Kematian tidak mencengangkan kita, baik itu terjadi pada seorang bayi, kanak-kanak balita, remaja, pemuda, atau orangtua. Upacara penguburan atas orang-orang yang meninggal pun, baik itu dilangsungkan secara besar-besaran atau kecil-kecilan, juga bukan merupakan suatu hal yang menakjubkan kita. Namun, hanya ada satu kesengsaraan, kematian yang luar biasa, yakni Anak Allah harus mati. Kematian ini sungguh melampaui segala ekspektasi alam semesta dan umat manusia. Yesus, Anak Allah yang setara dengan Allah dan yang adalah Allah itu sendiri digantung pada salib dan mati. Kegelapan pekat yang mencekam di tengah hari bolong itu harus menemani peristiwa kematian sarjana Alkitab yang tidak mengakui adanya mukjizat beranggapan bahwa sebenarnya kegelapan tersebut hanya karena adanya gerhana matahari. Untuk memberikan sanggahan, kita perlu merenungkan bahwa kegelapan itu bukan saja di luar urutan alamiah, tetapi juga mengungkapkan suatu ketidakmungkinan. Mengapa? sebab kita tahu bahwa perayaan hari Pasah diselenggarakan pada waktu bulan purnama. Perayaan ini terjadi pada antara bulan Maret dan April, yaitu Bulan Nisan dalam pentarikhan Yahudi. Dari pelajaran science jelas dikatakan bahwa adalah tidak mungkin terjadi gerhana matahari pada saat bulan purnama. Maka tak diragukan lagi bahwa hal ini terjadi karena mukjizat dari Tuhan sendiri.
khotbah hari kematian tuhan yesus